This is featured post 1 title
Replace these every slider sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions.
This is featured post 2 title
Replace these every slider sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions.
This is featured post 3 title
Replace these every slider sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions.
Selasa, 17 Juli 2012
Kemiskinan dan Permukiman Kumuh di Perkotaan
09.37
safa'atul lubis
No comments
Kita semua menyadari bahwa
kemiskinan merupakan salah satu masalah sosial di Indonesia yang tidak mudah
untuk diatasi. Beragam upaya dan program dilakukan untuk mengatasinya tetapi
masih banyak kita temui permukiman masyarakat miskin hampir setiap sudut kota.
Keluhan yang paling sering disampaikan mengenai permukiman masyarakat miskin
tersebut adalah rendahnya kualitas lingkungan yang dianggap sebagai bagian kota
yang mesti disingkirkan.
Tulisan ini mencoba untuk memberikan
penjelasan tentang upaya untuk mengatasi kemiskinan di perkotaan sekaligus pula
untuk meningkatkan kualitas lingkungan permukiman masyarakat miskin.
Selasa, 10 Juli 2012
Resensi dari novel 60000 mil di bawah laut
06.36
safa'atul lubis
No comments
1. Identitas Buku :
· Judul : 60.000 Mil Di Bawah Laut
· Judul asli : Twenty Thousands Leagues Under The Sea
· Pengarang : Jules Verne
· Penerbit : PT Elex Media Komputindo
· Cetakan : Mei 2010
· Tebal : 404 hlm
· Harga Buku : Rp. 51.000
· Jenis Buku : Fiksi
· Kategori : Pertualangan
· Dimensi(L x P) : 135x200mm
Saya kupikir sangat tepatlah kalau aku bilang bahwa buku ini merupakan salah satu buku wajib baca hingga kapanpun! Kalau buku dikatakan sebagai kendaraan kita untuk menapaki imajinasi kita yang paling liar, maka buku ini adalah buktinya. Meski mereka yang tertarik pada ilmu kelautan pasti mendapati banyak keasyikan di buku ini. Buku ini adalah sebuah fiksi yang dibaurkan dengan ilmu pengetahuan. Atas hasil karya Jules Verne yang menuangkan imajinasinya yang hebat ke buku ini dan mengajak kita berpetualang bersamanya.
2. Tujuan Pengarang
Pengarang menuliskan imajinasi yang ada dipikiran pengarang dan mengembangkan cerita itu ke dalam sebuah paragraf (sebuah buku)
3. Sinopsis
Pada sekitar tahun 1866 terjadilah fenomena menggemparkan di lautan seluruh dunia tentang munculnya sesosok makhluk yang sangat besar, yang mampu berenang dengan kecepatan tinggi, badannya sangat keras sehingga tak mempan oleh senjata, namun sangat besar kemampuannya melubangi lambung kapal layar hingga membuatnya tenggelam. Banyak insiden terjadi di beberapa laut, dan seperti biasanya, cerita maupun legenda itu lalu menjadi puluhan versi yang simpang siur dan akhirnya diragukan orang sebagai suatu fakta.
Adalah seorang ilmuwan kelautan bernama Profesor Aronnax dari Prancis yang mendapatkan kesempatan emas untuk turut serta berlayar dengan kapal Abraham Lincoln yang berbendera Amerika Serikat. Kapal ini membawa misi besar: menemukan dan menghabisi monster laut yang telah menjadi momok di lautan dan meresahkan semua negara, yang saat itu dijuluki dengan: Narwhal. Aronnax didampingi oleh asistennya yang setia dan berkarakter tenang dan sopan: Conseil. Tokoh ketiga adalah Ned Land, orang Kanada yang terkenal sebagai pembunuh ikan paus dengan senjata harpun (semacam tombak) yang paling ulung. Ia turut serta karena monster laut itu diperkirakan sejenis mamalia berkulit keras yang dalam dunia sains disebut cetacean.
Abraham Lincoln memang akhirnya bertemu dengan monster laut itu, namun 100% meleset dugaan semua orang, si cetacean raksasa itu ternyata bukanlah mamalia, melainkan sebuah kapal selam!
Sayangnya, atau dalam beberapa hal boleh dibilang untungnya, fakta itu terungkap setelah Aronnax, Conseil dan Ned Land terlempar dari Abraham Lincoln pada saat mereka sedang menyerang si kapal selam. Mereka bertiga terlempar ke laut, dan akhirnya ditolong oleh si kapal selam yang dijuluki Nautilus, milik seseorang misterius bernama Kapten Nemo.
4. Keunggulan Buku
· Buku ini memiliki nilai imajinasi yang sangat besar sekali, yang mampu membawa kita berada dalam pertualangan hebatnya.
· Buku ini juga memiliki harga yang murah karena dengan harga sedemikian kita dapat di ajak untuk berpetualang dan berimajinasi.
5. Kelemahan Buku
· Dalam tinjauan bahasa, isi bacaan yang terdapat dalam buku ini agak terbelit belit karena memiliki cerita yang panjang dan berurutan maka kalau tidak paham isi cerita dari awal kita tidak bisa memahami dan memperoleh pengalaman yang sungguh-sungguh fantastic.
· Alur cerita agak datar dan banyak diselingi fakta ilmiah
Rasanya kita harus mengucapkan terima kasih pada penerbit Elex yang telah menerjemahkan novel klasik ini sehingga bisa kita menikmati buku ini.
Buku ini pantas untuk semua orang yang hobi berpetualang khususnya dalam bidang kelautan karena dalam buku ini menceritakan tentang teknologi yang canggih dan kehidupan di bawah laut. Bagaimana pun juga, buku ini tetap sayang untuk dilewatkan. Kisah fiksi memang sangat banyak, tapi jarang ada yang mengungkapkan keagungan alam dalam sebuah buku.
Jumat, 06 Juli 2012
hukum pacaran
23.42
safa'atul lubis
No comments
Pacaran menurut saya boleh-boleh saja asalkan dengan syarat kita sudah menikahi lawan jenis kita, tetapi jika belum maka dalam pacaran banyak hal yang membuat kita tergoda oleh setan yang membuat haram hukumnya, seperti :
Memandang Lawan Jenis yang Bukan Mahram Saling memandang antara satu dengan yang lainnya sudah menjadi perkara yang lumrah bagi dua insan yang dimabuk cinta. Sementara memandang lawan jenis bisa membangkitkan syahwat apalagi bila sang wanita berpakaian ketat yang menampakkan lekuk- lekuk tubuhnya. Oleh karena itu "bohong" bila seorang laki-laki tidak tergiur dengan penampilan wanita yang menampakkan lekuk- lekuk tubuhnya, apa lagi sang wanita tergila-gila kepadanya dan tiap hari berada di sisinya
Senin, 02 Juli 2012
punk bukan kriminal
09.20
safa'atul lubis
No comments
Punk
bukan kriminal
Punk merupakan sub-budaya
yang lahir di London, Inggris. Pada awalnya, kelompok punk selalu
dikacaukan oleh golongan skinhead. Namun, sejak tahun 1980-an, saat
punk merajalela di Amerika, golongan punk dan skinhead seolah-olah
menyatu, karena mempunyai semangat yang sama. Namun, Punk juga dapat berarti jenis
musik atau genre yang lahir di awal tahun 1970-an. Punk juga bisa berarti
ideologi hidup yang mencakup aspeksosial dan politik.
Gerakan anak muda yang diawali
oleh anak-anak kelas pekerja ini dengan segera merambah Amerika yang mengalami
masalah ekonomi dan keuangan yang dipicu oleh kemerosotan moral oleh para
tokoh politik yang memicu tingkat pengangguran dan kriminalitas yang
tinggi. Punk berusaha menyindir para penguasa dengan caranya sendiri, melalui
lagu-lagu dengan musik dan lirik yang sederhana namun kadang-kadang kasar, beat
yang cepat dan menghentak.
Banyak yang menyalahartikan punk
sebagai glue sniffer dan perusuh karena di Inggris pernah terjadi
wabah penggunaan lem berbau tajam untuk mengganti bir yang tak terbeli
oleh mereka. Banyak pula yang merusak citra punk karena banyak dari mereka yang
berkeliaran di jalanan dan melakukan berbagai tindak kriminal.
Punk lebih terkenal dari hal
fashion yang dikenakan dan tingkah laku yang mereka perlihatkan, seperti
potongan rambut mohawk ala sukuindian, atau dipotong ala feathercut dan
diwarnai dengan warna-warna yang terang, sepatu boots, rantai dan spike, jaket
kulit, celana jeans ketat dan baju yang lusuh, anti kemapanan, anti sosial,
kaum perusuh dan kriminal dari kelas rendah, pemabuk berbahaya sehingga banyak
yang mengira bahwa orang yang berpenampilan seperti itu sudah layak untuk
disebut sebagai punker.
Punk juga merupakan sebuah
gerakan perlawanan anak muda yang berlandaskan dari keyakinan we can do it
ourselves. Penilaian punk dalam melihat suatu masalah dapat dilihat melalui
lirik-lirik lagunya yang bercerita tentang masalah politik, lingkungan hidup,
ekonomi,ideologi, sosial dan bahkan masalah agama.
Rabu, 20 Juni 2012
jalanan adalah sekolah
10.06
safa'atul lubis
No comments
Bagi kami kreasi bukan tradisi,,
Melainkan harta yang tak terbeli,,
Dan bagi kami jalanan adalah sekolah,,
Tapi ingat jangan anggap kami sampah.
Banyak orang bicara semaunya,,
Tentang cara hidup kita,,
Tak peduli apa kata mereka,,
Yang penting bisa berkarya dan terus.
Berkarya tuk hidupkan dunia.
Dengan seni dan peran budaya,,
Bergerak berontak itu biasa,,
Karena keadilan tak ada.
Jangan lihat kami sebelah mata.
Mengingat semua hal yang kau katakan ,,
Tentang kami dan jalanan,,
Jangan kau anggap sebagai pelarian,,
Karena disini kami tumbuh dan terus.
Anti Kemapanan
09.27
safa'atul lubis
No comments
Anti kemapanan adalah sikap atau pemberontakan atau juga
berontak (riot) terrhadap hal-hal yang bersifat materi atau kekayaan
berlebih (glamouritas), tanpa perduli nasib orang-orang (minority) atau
orang miskin, sok pamer dan menginjak hak orang miskin karena mereka
lebih kaya dari orang-orang disekitarnya. Anti kemapanan itu ada dan
lahi untuk membuat hal-hal tersebut terlihat lebih sederhana (no rules)
dan hidup apa adanya saja.
Kaum marjinal
09.13
safa'atul lubis
1 comment
Meskipun sudah lama terjadi, cerita ini masih selalu hangat untuk
didengar, dan menjadi renungan bagi banyak orang. Kurang lebih 5 tahun
lalu, media-massa ibukota geger. Pasalnya, suatu siang, di kota
Jakarta, ada seorang laki-laki, berprofesi pemulung, bernama Supriono,
terpaksa menggendong jenazah anak perempuannya, berusia 3 tahun, bernama
Khaerunisa, yang artinya perempuan yang baik, perempuan sejatinya.
Supri sedang bingung, bagaimana memakamkan puterinya, yang baru tadi
pagi meninggal dunia, di perut gerobak, kendaraannya untuk memulung.
Nisa menderita muntaber 4 hari yang lalu, dan tidak diobati dengan
benar. Tidak diceritakan, kemana isteri Supri, ibu Khaerunisa, tapi
saat itu mereka hanya bertiga, didampingi kakak Khaerunisa, bernama
Muriski Saleh, yang juga masih kanak-kanak, berumur 6 tahun. Tak tahan
menanggung sakit diarhe berkelanjutan yang disertai panas tinggi dan
muntah-muntah, akhirnya Khaerunisa menyerah. Dia tak kuasa menahan
penyakitnya. Khaerunisa meninggal tadi pagi, dibawah jembatan layang
Cikini. Supri hanya sekali membawa puterinya ke Puskemas, 3 hari lalu.
Meskipun hanya diminta biaya administrasi Rp 4.000, Supri tidak
meneruskan pengobatan Nisa. Semula Supri masih mengharap agar puterinya
bisa sembuh dengan sendirinya, seperti yang selama ini terjadi bila dia
atau anak-anaknya sakit. Tapi, kali ini suratan takdir berkata lain.
Tak heran, karena sebagai pemulung, Supri hanya berpenghasilan rata-rata
Rp 10.000 per hari. Tetapi, drama kematian putri Supri belum berakhir,
bahkan drama sejatinya, baru dimulai.
Kemudian, Supri membawa anaknya berjalan kaki ke stasiun Tebet, untuk
meneruskan perjalanan ke desa Kramat, Bogor. Disana ada kampung
pemulung yang, siapa tahu, bisa membantu memakamkan Nisa secara gratis.
Supri menggendong puterinya dengan sarung, satu-satunya harta yang
tertinggal, tetapi muka Nisa dibiarkan terbuka, tidak selayaknya membawa
jenazah, agar orang tidak curiga kalau Nisa sudah tiada. Dia berjalan
dan berjalan, sejauh hampir 3 km, dibawah terik matahari, dengan hati
yang bercampur aduk. Sesampainya di Tebet, Supri dengan sabar menunggu
KA tiba. Muriski Saleh, belum menyadari bahwa sejak hari itu, dia tak
lagi punya kawan bermain. Dia sudah tidak punya adik. Dia menjadi
seorang diri. Oleh karenanya, dia masih asyik bermain. Adiknya
dibiarkan “tidur” di dekapan bapaknya, tanpa nyawa, sampai tiba-tiba,
entah karena apa, seorang pedagang asongan menyapa Supri dan menanyakan
keadaan anaknya. Supri mengaku dengan jujur bahwa anaknya telah
meninggal. Pengakuan itu ternyata membawa Supri semakin kerepotan. Dia
dibawa ke Pos Polisi Tebet untuk diinterogasi. Belum selesai urusan
Polisi, Supri sekeluarga harus ke RS Cipto Mangunkusumo, untuk mendapat
Surat Kematian dan Surat Pembawa Jenazah ke luar kota. Disini urusan
administrasi dan birokrasi bercampur menjadi satu, dan membelit
Supriono, yang sedang gundah-gulana, sedang berduka, untuk kembali
menjadi korban kekejaman ibukota. Setelah bolak-balik dipingpong oleh
administrasi perkotaan yang ruwet, Supri yang entah punya KTP atau
tidak, akhirnya menggenggam surat-surat sakti yang dibutuhkan itu.
Tapi, dia harus kembali berjalan kaki untuk mencari kendaraan umum ke
Bogor. Sore itu, Supri, Muriski Saleh dan Almarhumah Khaerunisa
menghilang dari jalanan ibukota, entah mau kemana, untuk mencapai tempat
peristirahatan Khaerunisa yang terakhir. Selamat jalan Nisa……Ikut
berduka Lik Supri, ikut bersedih mas Riski, Inna Lillahi Wa Inna Ilahi
Raaji’oon.
Cerita pedih seperti yang dialami Supriono, banyak sekali terjadi di
kota besar seperti Jakarta. Jumlahnya mungkin beratus-ratus atau
beribu-ribu kisah yang dapat menguras air mata mereka yang membacanya.
Di dalam Ilmu Sosial, orang seperti Supriono dan keluarganya, disebut
sebagai kaum marjinal, mereka yang terpinggirkan, mereka yang
terlupakan, mereka yang tidak dihitung. Menurut Hetifah Sjaifudian,
Ph.D, ahli Ilmu Sosial dan aktivis Yayasan AKATIGA-Surakarta, biasanya
kaum marjinal diidentikkan dengan mereka yang miskin. Tetapi, kaum
marjinal tidak serta-merta identik dengan miskin. Orang miskin, hampir
pasti menjadi kaum marjinal, tetapi kelompok terpinggirkan belum tentu
karena miskin. Kemudian, siapakah kaum marjinal itu, selain pemulung
seperti Supriono? Mereka adalah orang-orang yang secara ekonomi, agama,
hukum, sosial, politik atau budaya tidak mempunyai akses kepada
kehidupan yang sejahtera, aman, nyaman, damai dan berkembang. Mereka
secara struktural, secara sengaja, secara sistematis, secara terencana
dipinggirkan agar tidak “mengganggu” kaum-tengah. Dan, celakanya,
kaum-tengah yang meminggirkan kaum marjinal adalah saya, anda,
teman-teman kita dan kita semua, bahkan negara, yang sedikit atau banyak
telah berkontribusi, atau, paling tidak, membiarkan ketika kaum
marjinal disingkirkan.
Kisah Supriono mirip dengan sangat banyak cerita serupa. Seorang teman
saya yang berkantor di bilangan Cilandak, menjumpai kisah senada yang
tak kalah heroik, yang tak kalah mengharukan. Ketika sore hari dia
pulang dari tempat kerja menuju rumahnya di bilangan Rempoa, naik
minibis Koantas Bima, nomer trayek 509, jurusan Kampung Rambutan-Lebak
Bulus, dijumpai kisah mengharukan ini. Ketika sang teman sedang duduk
di bis yang kebetulan agak kosong, dia baru menyadari bahwa kernet yang
bertugas mengutip ongkos bis, ternyata seorang perempuan. Yang lebih
mengagetkan, si kernet sedang hamil. Dia mengenakan gaun hamil panjang
yang agak longgar, meskipun tetap terlihat bahwa perutnya membesar.
Suaranya lantang meneriakkan tujuan bis yang diawakinya untuk menarik
penumpang sebanyak mungkin. Gerak-geriknya gesit, naik dari pintu
belakang dan lompat turun dari pintu depan, menggiring penumpang yang
baru naik atau akan turun. Tugasnya tak terganggu dengan keperempuannya
atau bahkan kehamilannya. Ketika sempat ngobrol, teman saya berhasil
mengorek beberapa informasi tentang perempuan perkasa yang gagah-berani
itu. Namanya, sebut saja, Upik, berusia kira-kira 30 tahun, dengan usia
kehamilan 6 bulan, dan kandungan ini merupakan anak keduanya. Suami
Upik bekerja di bengkel di Pasar Minggu sebagai helper, yang tentunya
berpenghasilan pas-pasan. Tak heran kalau Upik masih harus berjuang
membanting tulang, agar dapurnya tetap menyala dan yang penting mereka
mempunyai tabungan untuk biaya persalinan, 3 bulan mendatang. Andai
saja, nanti, anak mereka lahir, tentunya dia tak tahu bahwa ibunya
pernah berjibaku, berjuang dengan gagah-berani untuk kehidupan sang
anak, buah hati mereka berdua, pasangan kernet bis Koantas Bima dan
montir bengkel rendahan di Pasar Minggu. Upik adalah bagian dari kaum
marjinal. Upik adalah Kartini atau Cut Nyak Dien atau Dewi Sartika
masa kini. Pahlawan keluarga yang seharusnya beristirahat cukup, karena
kehamilannya, tetapi harus tunggang-langgang memikirkan bagaimana
keluarganya harus makan dan jabang bayi harus lahir.
Supriono dan anak-anaknya, Upik dan suaminya, atau ribuan atau jutaan
kelompok pinggiran lainnya adalah kaum marjinal yang tidak gampang
dikalahkan. Meskipun mereka sadar bahwa lawannya sangat kuat, bahwa
mereka yang seharusnya melayani dan mendukung justru menjadi penyebab
utama, bahwa masa depan yang berpengharapan masih sangat jauh disana,
tetapi mereka tetap optimis dan pantang menyerah. Kerja keras
pemulung, pedagang kaki-lima, tukang ojeg, tukang sayur, buruh tani,
nelayan kecil, kernet atau sopir kendaraan umum adalah bukti bahwa
kaum marjinal tidak lemah. Seolah-olah tidak perlu bantuan kita, kaum
tengah yang sering justru meminggirkan mereka. Saya ingin mengingat
satu ajaran Mother Teresa, pejuang dan tokoh kemanusiaan dari Calcuta,
yang dikutip dari salah satu buku tentangnya, “The poor, the
marginalized, and the ones who are not counted; they exist because we
create them. Especially by the superstructure, and then by me, by you, -
by all of us. Consequently, it is our responsibility to help elevate
them”. Kaum marjinal ada dan sering “mengganggu” kita, karena negara
membuatnya, karena kita ikut membiarkannya, sangat wajar kalau kita
harus menengahkannya kembali.
Senin, 11 Juni 2012
Peningkatan kemampuan membaca dan menulis
04.17
safa'atul lubis
No comments
MEMBACA DAN MENULIS PERMULAAN
MELALUI
PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME
Wahyu Sukartiningsih
Abstrak: Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengkaji efektivitas pembelajaran
konstruktivisme dalam
meningkatkan kemampuan membaca dan
menulis permulaan
(MMP) di
kelas 1 sekolah
dasar (SD). Penelitian ini
menggunakan tiga siklus
pembelajaran kontruktivisme, yaitu
(1) mengenalkan huruf
dengan media kartu
kata
bergambar,
(2) membaca dan menulis kata dan suku
kata berulang dengan media cerita
bergambar yang
didesain khusus, dan
(3) membaca dan
menulis kalimat sederhana
dengan
media cerita bergambar yang didesain khusus. Hasil analisis data menunjukkan
bahwa pembelajaran konstruktivisme dapat
meningkatkan kemampuan membaca dan
menulis permulaan siswa
dalam bentuk: 1)
menurunnya membaca dengan
mengeja
sehingga
dapat meningkatkan kelancaran membaca dan menulis siswa, (2) meningkatnya
pemahaman
siswa terhadap bahan bacaan, dan 3) meningkatnya minat dan motivasi siswa
untuk
membaca dan menulis permulaan.
Kata
kunci: pembelajaran, kontruktivisme, membaca dan menulis permulaan
Terdapat tiga siklus dalam
pembelajaran kontruktivisme, yaitu (1) mengenalkan huruf melalui media gambar,
(2) membaca dan menulis kata dan suku kata secara berulang dengan menggunakan
media gambar yang didesain khusus, dan (3) membaca dan menulis kalimat melalui
media gambar yang didesain khusus.
Dalam pembelajaran kontruktivisme ini kita
dapat meninggkatkan kemampuan membaca dan menulis pada siswa dalam bentuk :
1 Kelancaran membaca pada siswa
2 Pemahaman bacaan
3 Minat dan motivasi siswa untuk
menulis dan membaca
Kenalkan
pada anak istilah bahwa "baca buku, buka dunia"
Senin, 12 Maret 2012
cara membuat twitter
01.49
safa'atul lubis
No comments
1. buka http://www.twitter.com lalu klik Sign Up seperti gambar dibawah ini:
2. isilah kolom pendaftaran yang tersedia dengan data pribadi anda. kolom full name diisi untuk nama lengkap anda, user Name untuk nama pengguna yang anda gunakan untuk login pada twitter nantinya, password untuk kata
kunci, dan kolom email adalah email anda yang ingin digunakan untuk
mendaftar pada twitter. Di bawah ini adalah contoh pengisian pada
formulir pendaftaran, jika sudah diisi semua klik pada tombol create my account seperti contoh dibawah:
3. Setelah klik pada Create my Account akan muncul jendela
pengisian kode capta, masukkan kode capta tersebut pada kolom di
bawahnya, kemudian klik finish, seperti pada gambar dibawah ini:
4.
Jika semua yang telah dimasukkan benar, maka akan muncul pada jendela
selanjutnya, seperti gambar di bawah ini dan abaikan halaman ini
kemudian silahkan cek email yang digunakan untuk mendaftar tadi,
silahkan cek pada inbox email.
5.
Pada in box email nanti akan dijumpai email baru dari Twitter.com, isi
email tersebut berisi link konfirmasi akun twitter tersebut, kemudian
buka email tersebut.
6. Isi email dari twitter seperti gambar di bawah ini, silahkan klik link konfirmasinya.
7.
Setelah link tadi diklik, akan terbuka halaman baru twitter.com,
halaman itu adalah halaman depan akun twitter. Sampai di sini akun
twitter sudah aktif dan bisa digunakan. Seperti halnya facebook, pada
twitter juga terdapat tempat untuk mengupdate status.
itulah sedikit ilmu yang dapat saya sampaikan untuk info lebih lanjut hubungi dokter gigi hehhehhehehehehehe semoga bermanfaat.
Jumat, 09 Maret 2012
TUGAS REPRODUKSI BACAAN
23.19
safa'atul lubis
No comments
Nama : Safa'atul Lubis
NIM : A 310 110 029
Kelas :
II A
Mata Kuliah : Membaca Komprehensif
Mata Kuliah : Membaca Komprehensif
Dari
Buku :
Judul
Buku : Metode Penelitian Sastra ( Analisis Stuktur Puisi )
Pengarang :
Siswanto
Penerbit :
Pustaka Pelajar
Kota
terbit : Yogyakarta
Tahun
terbit : 2011
OPINI :
Metode dalam penelitian
sastra ini sesungguhnya merupakan bagian yang tak terpisahkan dari
kritik sastra, sebab dalam melakukan kritik ( kajian atau telaah )
secara prosedural dengan hasil kritik yang objektif, transparan, dan
tidak membias (unbiased) dan membutuhkan metode yang ketat.
Berkebalikan dengan pemikiran tersebut, kritik karya sastra yang ada
selama ini justru lebih didominasi oleh kritik sastra jenis impresif,
yang lebih mengedepankan sisi kesan dan intuisi pengkaji tanpa
dibarengi dengan metode yang sistematis.