Kamis, 10 Juli 2014

Jurnalistik 3 Feature Soal UTS

Nama  : Safa’atul Lubis
Nim     : A310110029
Kelas  : 6A

FEATURE UTS
Kesialan di Tengah Ingin Melupakan Masalah
Anas dan Mahfud, dua remaja tanggung. Anas umur 16 tahun dan Mahfud 17 tahun. Anas adalah seorang pelajar dengan latar belakang kelurga yang bermasalah, orangtuanya sering bertengkar. Sedangkan Mahfud remaja lulusan SMP, yang berlatar belakang dari keluarga tidak mampu, orangtuanya bekerja sebagai pemulung.
Bagi Anas dan Mahfud berada dirumah mungkin adalah hal yang membosankan dan merasa suntuk. Adanya masalah keluarga, broken home, kemiskinan, dan masalah lainnya memicu tingkat kebosanan, apalagi bagi seorang yang masih berusia remaja, dimana tingkat emosi dan egonya sangat tinggi.
Ketika ada kampanye sebuah partai politik, keduanya diajak oleh tetangganya untuk ikut. Meski keduanya belum memiliki hak mencoblos, namun mereka tetap saja ikut konvoi parpol. Keduanya berboncengan. Mereka berombongan keliling kota. Kampanye ini jadi katarsis atas permasalahan mereka.
Terliahat lima polisi membawa senjata laras panjang dan 20-an polisi bersenjata pentungan mengadang. Naas bagi Anas dan Mahfud, mereka terajaring razia dalam operasi sepeda motor ditengah berlangsungnya konvoi. Polisi memberikan tilang kepada mereka, karena melanggar peraturan, yaitu tidak memakai helm, tidak membawa surat-surat kendaraan, dan ada perlengkapan sepeda motor yang dicopoti.
Anas dan Mahfud pulang ke ke rumah mereka di Kelurahan Makassar, Jakarta Timur, dengan naik bus, karena motornya disita oleh polisi.

Pengertian Feature
Dalam ilmu jurnalistik, feature merupakan salah satu bentuk tulisan non fiksi, dengan karakter human interest yang kuat. Feature adalah sebuah tulisan jurnalistik juga, namun tidak selalu harus mengikuti rumus klasik 5W + 1 H. Feature adalah jenis tulisan yang lebih bersifat menghibur, isinya kadang sesuatu yang remeh dan luput dari liputan wartawan straight news, tetapi tidak terlalu terikat dengan tenggat waktu. Ia bisa ditulis kapan saja dan di-publish kapan saja. Karenanya, ia awet.
Menulis feature lebih ’santai’, tidak dituntut tenggat, dan bisa bicara apa saja. Memang konsekuensinya, nilai beritanya tidak ‘hard’ alias tidak banyak diburu orang. Bagaimanapun orang cenderung pada berita terbaru ketimbang yang santai.
Sebuah feature hendaknya ditulis dengan gaya bertutur, deskriptif, sedemikian rupa sehingga susunan kata dan kalimatnya mampu menggambarkan atau melukiskan suatu profil atau peristiwa tertentu. Oleh karena itu, feature sesungguhnya sebuah “cerita”, tapi bukan cerita mengenai fiksi melainkan mengenai fakta. A feature is a story about facts, not about fiction (feature ialah cerita tentang fakta, bukan tentang fiksi). Sedangkan karya tulis tentang fiksi disebut novel, cerita pendek.
Bentuk tulisan feature tidak terpaku pada bentuk piramida terbalik. Justru mengharapkan pembaca mengikuti dengan seksama dari awal hingga akhir tulisan. Kalau diberita langsung (straight news) pembaca cukup membaca paragraf awal tulisan, maka di dalam feature justru inti tulisan baru ditemukan bila membaca dari awal hingga akhir. Dalam penulisan feature agar tidak tersesat kemana mana, tentukan dulu angle/sudut pandang tulisan yang akan memandu arah tulisan.

Fungsi feature mencakup lima hal:
a.       Melengkapi sajian berita langsung (straight news).
b.      Pemberi informasi tentang suatu situasi, keadaan, atau peristiwa yang terjadi.
c.       Penghibur dan pengembangan imajinasi yang menyenangkan.
d.      Wahana pemberi nilai dan makna terhadap suatu keadaan atau peristiwa.
e.       Sarana ekspresi yang paling efektif dalam mempengaruhi khalayak.
Ciri-ciri Feature
Tulisan feature mempunyai beberapa ciri khas, antara lain:
1. Mengandung segi human interest. Tulisan feature memberikan penekanan pada fakta-fakta yang dianggap mampu menggugah emosi-menghibur, memunculkan empati dan keharuan. Dengan kata lain, sebuah feature juga harus mengandung segi human interest atau human touch-menyentuh rasa manusiawi. Karenanya, feature termasuk kategori soft news (berita ringan) yang pemahamannya lebih menggunakan emosi. Berbeda dengan hard news (berita keras), yang isinya mengacu kepada dan pemahamannya lebih banyak menggunakan pemikiran.
2Mengandung unsur sastra. Satu hal penting dalam sebuah feature adalah ia harus mengandung unsur sastra. Feature ditulis dengan cara atau gaya menulis fiksi. Karenanya, tulisan feature mirip dengan sebuah cerpen atau novel-bacaan ringan dan menyenangkan-namun tetap informatif dan faktual. Karenanya pula, seorang penulis feature pada prinsipnya adalah seorang yang sedang bercerita.
Jadi, feature adalah jenis berita yang sifatnya ringan dan menghibur. Ia menjadi bagian dari pemenuhan fungsi menghibur (entertainment) sebuah surat kabar.


0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Affiliate Network Reviews