Nama : Safa’atul Lubis
Nim : A310110029
Kelas : 6A
FEATURE UTS
Kesialan di Tengah Ingin
Melupakan Masalah
Anas dan Mahfud, dua remaja
tanggung. Anas umur 16 tahun dan Mahfud 17 tahun. Anas adalah seorang pelajar
dengan latar belakang kelurga yang bermasalah, orangtuanya sering bertengkar.
Sedangkan Mahfud remaja lulusan SMP, yang berlatar belakang dari keluarga tidak
mampu, orangtuanya bekerja sebagai pemulung.
Bagi Anas dan Mahfud berada
dirumah mungkin adalah hal yang membosankan dan merasa suntuk. Adanya masalah
keluarga, broken home, kemiskinan, dan masalah lainnya memicu tingkat
kebosanan, apalagi bagi seorang yang masih berusia remaja, dimana tingkat emosi
dan egonya sangat tinggi.
Ketika ada kampanye sebuah
partai politik, keduanya diajak oleh tetangganya untuk ikut. Meski keduanya
belum memiliki hak mencoblos, namun mereka tetap saja ikut konvoi parpol.
Keduanya berboncengan. Mereka berombongan keliling kota. Kampanye ini jadi
katarsis atas permasalahan mereka.
Terliahat lima polisi
membawa senjata laras panjang dan 20-an polisi bersenjata pentungan mengadang.
Naas bagi Anas dan Mahfud, mereka terajaring razia dalam operasi sepeda motor
ditengah berlangsungnya konvoi. Polisi memberikan tilang kepada mereka, karena
melanggar peraturan, yaitu tidak memakai helm, tidak membawa surat-surat
kendaraan, dan ada perlengkapan sepeda motor yang dicopoti.
Anas dan Mahfud pulang ke
ke rumah mereka di Kelurahan Makassar, Jakarta Timur, dengan naik bus, karena
motornya disita oleh polisi.
Pengertian Feature
Dalam ilmu jurnalistik, feature merupakan salah
satu bentuk tulisan non fiksi, dengan karakter human interest yang kuat.
Feature adalah sebuah tulisan jurnalistik juga, namun tidak selalu harus
mengikuti rumus klasik 5W + 1 H. Feature adalah jenis tulisan yang
lebih bersifat menghibur, isinya kadang sesuatu yang remeh dan luput dari
liputan wartawan straight news, tetapi tidak terlalu terikat dengan tenggat
waktu. Ia bisa ditulis kapan saja dan di-publish kapan saja. Karenanya, ia
awet.
Menulis feature lebih ’santai’, tidak dituntut
tenggat, dan bisa bicara apa saja. Memang konsekuensinya, nilai beritanya tidak
‘hard’ alias tidak banyak diburu orang. Bagaimanapun orang cenderung pada
berita terbaru ketimbang yang santai.
Sebuah feature hendaknya ditulis dengan gaya
bertutur, deskriptif, sedemikian rupa sehingga susunan kata dan kalimatnya
mampu menggambarkan atau melukiskan suatu profil atau peristiwa tertentu. Oleh
karena itu, feature sesungguhnya sebuah “cerita”, tapi bukan cerita mengenai
fiksi melainkan mengenai fakta. A feature is a story about facts, not about
fiction (feature ialah cerita tentang fakta, bukan tentang fiksi). Sedangkan
karya tulis tentang fiksi disebut novel, cerita pendek.
Bentuk tulisan feature tidak terpaku pada bentuk
piramida terbalik. Justru mengharapkan pembaca mengikuti dengan seksama dari
awal hingga akhir tulisan. Kalau diberita langsung (straight news) pembaca
cukup membaca paragraf awal tulisan, maka di dalam feature justru inti tulisan
baru ditemukan bila membaca dari awal hingga akhir. Dalam penulisan feature
agar tidak tersesat kemana mana, tentukan dulu angle/sudut pandang tulisan yang
akan memandu arah tulisan.
Fungsi feature mencakup lima hal:
a. Melengkapi
sajian berita langsung (straight news).
b. Pemberi informasi
tentang suatu situasi, keadaan, atau peristiwa yang terjadi.
c. Penghibur
dan pengembangan imajinasi yang menyenangkan.
d. Wahana
pemberi nilai dan makna terhadap suatu keadaan atau peristiwa.
e. Sarana
ekspresi yang paling efektif dalam mempengaruhi khalayak.
Ciri-ciri
Feature
Tulisan feature mempunyai beberapa ciri khas,
antara lain:
1. Mengandung segi human interest. Tulisan feature memberikan penekanan pada fakta-fakta yang dianggap mampu menggugah emosi-menghibur, memunculkan empati dan keharuan. Dengan kata lain, sebuah feature juga harus mengandung segi human interest atau human touch-menyentuh rasa manusiawi. Karenanya, feature termasuk kategori soft news (berita ringan) yang pemahamannya lebih menggunakan emosi. Berbeda dengan hard news (berita keras), yang isinya mengacu kepada dan pemahamannya lebih banyak menggunakan pemikiran.
1. Mengandung segi human interest. Tulisan feature memberikan penekanan pada fakta-fakta yang dianggap mampu menggugah emosi-menghibur, memunculkan empati dan keharuan. Dengan kata lain, sebuah feature juga harus mengandung segi human interest atau human touch-menyentuh rasa manusiawi. Karenanya, feature termasuk kategori soft news (berita ringan) yang pemahamannya lebih menggunakan emosi. Berbeda dengan hard news (berita keras), yang isinya mengacu kepada dan pemahamannya lebih banyak menggunakan pemikiran.
2. Mengandung unsur sastra. Satu hal penting dalam sebuah feature adalah
ia harus mengandung unsur sastra. Feature ditulis dengan cara atau gaya menulis
fiksi. Karenanya, tulisan feature mirip dengan sebuah cerpen atau novel-bacaan
ringan dan menyenangkan-namun tetap informatif dan faktual. Karenanya pula,
seorang penulis feature pada prinsipnya adalah seorang yang sedang bercerita.
Jadi, feature adalah jenis berita yang sifatnya
ringan dan menghibur. Ia menjadi bagian dari pemenuhan fungsi menghibur
(entertainment) sebuah surat kabar.
0 komentar:
Posting Komentar